Aguaria diproduksi oleh PT Indotirta Jaya Abadi, sebuah perusahaan  yang berdiri pada tahun 25 April 1984. Produk minuman pertama adalah teh dalam kemasan botol ”Indoteh”. Satu tahun berikutnya lahir produk air minum dalam kemasan (AMDK) air mineral merek ”Aquaria” yang pada tahun 1993 merek ”Aquaria” berganti menjadi merek yang hingga kini digunakan, ”Aguaria”. Pada tahun 1997, PT Indotirta Jaya Abadi mendapatkan sertifikasi ISO 9000 versi 1994 untuk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Aguaria & Indoteh. Dan pada tahun 2003 ISO 9000 versi 1994 di-upgrade ke ISO 9001 versi 2000, pada tahun 2006, memperoleh ISO 14000. Dan sekarang telah memperoleh ISO 9001 tahun 2008.
PT Indotirta Jaya Abadi didirikan oleh Bapak Oenny Jauwhannes.Pada tanggal 25 April 1984, berlokasi di Jalan Sriwijaya, Semarang.Pada awal kiprahnya, perusahaan ini memproduksi Indoteh. Sejarah dengan perkembangan  perusahaan dan dunia usaha maka pada tahun 1985 pabrik di pindah ke Jalan Majapahit 765, sekaligus menambah jenis produknya dengan memproduksi  teh wangi Echo dan AMDK dalam kemasan galon dan botol Polyethylene Terephthalate (PET). Kemasan galon menggunakan bahan dasar policarbonat yang merupakan salah satu jenis dari thermoplastic polimer. Sifatnya mudah dikerjakan (easily worked), dicetak (easily moulded) dan mudah terbentuk dengan panas (easily thermoformed). Mengikuti  perkembangan dunia usaha maka pada waktu ke waktu jenis produk semakin  bertambah dengan AMDK dalam kemasan cup, indoteh fruit, dan lain-lain. Usaha Bapak Oenny Jauwhannes semakin berkembang dengan didirikannya beberapa perusahaan baik yang didalam maupun diluar Semarang, sehingga akhirnya dibentuklah sebuah perusahaan holding: INTI INDOMULTI CORPORA.
Quality Control Bertanggung Jawab terhadap pengawasan mutu produk sebelum dipasarkan, pengawasan proses produksi dan pengawasan perlengkapan, pelaksanaan prosedur kerja produksi yang dilakukan seluruh karyawan dalam menjaga mutu dari produk jadi tersebut.
Quality Control menangani dan mengontrol bahan baku, produk setengah jadi, produk jadi, dan produk stabilitas. Sebelum material yang baru datang di gunakan dalam proses produksi, material harus di cek terlebih dahulu oleh bagian QC. Jika material tersebut sudah sesuai dengan standar maka material tersebut dinyatakan Release dan bisa digunakan untuk proses produksi. Material tersebut meliputi : galon baru, tutup galon baru, sticker baru, cupseal baru, seal induksi baru, dan tissue steril baru.
Pada produk setengah jadi, produk jadi dan produk stabilitas dilakukan Uji Fisika-Kimia(FKA) dan Uji Mikrobiologi. Parameter yang di uji pada Uji Fisika-Kimia meliputi : TDS, Turbidity, Ph, Uji kandungan Nitrit dan Chlorin. Pada Uji Mikrobiology yang di uji adalah ALT, E.Coli, dan Jamur. Setiap sebulan sekali bagian QC membuat laporan hasil analisanya serta membuat berita acara.
1.      Fisika Kimia Analisa (FKA)
Melakukan pengujian fisika kimia terhadap bahan baku AMDK, proses produksi dan produk akhir AMDK Galon, dan memberikan status sesuai hasil uji. Memerintahkan penghentian proses produksi AMDK apabila kualitas tidak sesuai standard. Melakukan identifikasi dan sortasi (bila perlu) terhadap produk retur dari distributor. Membuat laporan harian FKA (F/QC/FKA/01) dan laporan bulanan return AMDK dari distributor (F/QC/LB/03). Melaksanakan kalibrasi internal alat ukur yang dipakai.Pada analis ini digunakan untuk mengetahui produk-produk tersebut apakah sudah mencapai kualitas yang memenuhi standar, terdiri dari produk AMDK.

1.1       Sampel Sumber
Parameter analisis :
-           Kadar Chlorine
-           Kadar Nitrit
-            pH
-             TDS
-             Turbiditas
Cara pengambilan sampelnya yaitu :
1.      Buka kran / valve dan alirkan air selama 5 detik.
2.      Bilas botol sampel yang telah diberi identifikasi.
3.      Isi botol sampel dengan air sampel, kurang lebih 500 ml.

1.2               Sampel Water Treatment
1.      Filter Mesh
Parameter analisis :
-      Turbiditas
2.      Ultra Filtrasi
Parameter analisis :
-         pH
-         TDS
-          Turbiditas
-           Nitrit

3.      Catridge Filter
Parameter analisis :
-           pH
-          TDS
-         Turbiditas
Cara pengambilan sampelnya yaitu :
1.      Buka kran / valve dan alirkan air selama 5 detik.
2.      Bilas botol sampel yang telah diberi identifikasi.
3.      Isi botol sampel dengan air sampel, kurang lebih 500 ml

1.3               Sampel Produk Jadi
Produk galon: 500 ml dari 1 pcs tiap awal produksi dan setelah istirahat.
Parameter analisis:
-            pH
-           TDS
-           Turbiditas
-            Nitrit

1.4               Produk Stabilitas
Merupakan produk yang telah ada di pasaran (5 hari +). Fungsi pengujian ini adalah untuk mengetahui kondisi produk yang masih ada di pasaran.
Parameter analisis ;
-           pH
-           TDS
-           Turbiditas
-           Nitrit
Pengujian Sampel
·          TDS (Total Disolve Solid)
1.          Tuang sampel dalam beaker glass 50 ml
2.          Masukkan probe ke dalam sampel sampai lubang pada probe terendam seluruhnya, goyangkan agar udara di dalam probe keluar.
3.          Tekan tombol READ
4.          Tunggu beberapa waktu hingga pembacaan stabil, kemudian catat nilainya
·         Turbiditas  
1.          Bersihkan permukaan luar tabung
2.          Masukkan sampel dalam tabung tersebut ke dalam dan tutup.
3.          Masukkan dalam alat turbidimeter.
4.          Tekan read dan display akan menampilkan nilai hasilnya.
·         pH
1.      Tuang sampel dalam beaker glass 50 ml.
2.      Masukkan probe elektrode ke dalam sampel.
3.      Hasil nilai kemudian akan muncul.
·         Cek Nitrit (NO2-) & Chlorin (Cl2)
1.      Ambil sampel 25 ml.
2.      Tambahkan 2 – 3 tetes NED dan 2 – 3 tetes sulfanilamide untuk cek Nitrit. Apabila berubah warna menjadi warna merah muda berarti mengandung Nitrit.
3.      Tambahkan 2 – 3 tetes KI 10% untuk cek Chlorin. Apabila berubah warna menjadi kuning berarti mengandung Chlorin.

1.5               Sampel Chemical
1.      Deogen External Rinser
2.      Deogen Washer
3.      Oxy
4.      Kaporit

Cara pengambilan sampelnya yaitu :
1.      Buka kran / valve dan alirkan air selama 5 detik.
2.      Bilas botol sampel yang telah diberi identifikasi.
3.      Isi botol sampel dengan air sampel, kurang lebih 500 ml.

Pengujian Chemical
Fungsi dari masing-masing Chemical adalah hampir sama antara satu Chemical dengan Chemical yang lain. Yaitu sama-sama untuk membersihkan galon agar terbebas dari kotoran dan juga semua jenis kehidupan (mikroba). Penambahan Chemical-Chemical ini terletak pada suatu lokasi penambahan yang berbeda-beda. Untuk Deogen terletak pada 2 titik yaitu: yang pertama ditangki External Rinser. Fungsi Chemical ini adalah untuk membersihkan bagian luar galon yamg kotor dan juga membersihkan sisa koding pada galon kembalian pasar dan selain di mesin External Rinser Chemical Deogen juga digunakan dalam mesin washer yang di masukkan dalam tangki detergen fungsinya adalah untuk sebagai cleaning bagian dalam galon. Dengan kurun waktu penyemprotan sekitar ± 11 detik.Selain Deogen chemical lain yang digunakan dalam mesin washer adalah Oxy. Fungsi dari Chemical Oxy ini adalah untuk sanitasi galon pada akhir pembersihan pada akhir mesin washer. Selain Oxy dan juga Deogen chemical lain adalah Kaporit. Chemical Kaporit ini terdapat dalam mesin prewasher sebelum galon masuk dalamn mesin washer. Ini digunakan untuk memantau kadar chemical yang digunakan saat proses produksi. Chemical yang diuji adalah :
1.      Deogen LM Concentrat
Cara pengujian :
Ambil 100 ml sampel Deogen Washer dan Deogen External Rinser, kemudian tambahkan 2 – 3 tetes indikator PP yang akan membentuk warna merah muda, setelah itu titrasi dengan menggunakan HCl 1 N hingga TAT menjadi bening.
Rumus perhitungannya :
Ml titran X ketetapan (0,142) = .....
2.      Oxy 200
 Cara pengujian :
Ambil 10 ml sampel Oxy, kemudian tambahkan 20 ml H2SO4 25%, 2 – 3 tetes Molybdate, 2 – 3 tetes KI 10%, dan titrasi dengan menggunakan Na2S2O3.Titrasi sampai warna kuning hampir hilang, lalu tambahkan Amylum 2 – 3 tetes lanjutkan titrasi sampai warna hilang atau putih.
Rumus perhitungannya :
Ml titran X N Na2S2O3 X ketetapan (0,64) = .....
3.      Kaporit
Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)2. Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air. Chemical kaporit ini dipakai dalam mesin prewash yang fungsinya untuk merontokan spora lumut, yang terdapat dalam botol galon.
Cara pengujiannya:         
Ambil 10 ml sampel kaporit, kemudian tambahkan 2 – 3 tetes KI 10%. Kocok hingga homogen. Apabila terjadi perubahan warna menjadi kekuningan berarti mengandung kaporit.
Pengujian Softener
Untuk menjaga kualitas air softener tersebut maka ada parameter-parameter dalam air softener yang di analisa antara lain kandungan Total Hardness, Chlorida, TDS dan juga pH. Sedangkan standart yang ditetapkan untuk air softener adalah sebagai berikut:
o    Total Hardness            : maks. 5 ppm
o    Chlorida                      : maks. 100 ppm
o    TDS                             : maks. 200 ppm
o    pH                               : 7,5-9,5

Parameter Pengujian Softener:
·         Hardness
1.      Ambil sampel softener sebanyak 25 ml, masukkan dalam Erlenmeyer
2.      Tambahakan 1 – 2 ml larutan buffer (pH 10,0 ) & 1 sendok spatula indikator EBT
3.      Titrasi dengan larutan EDTA yang sudah dibakukan sampai titik akhir tetrasi berupa perubahan warna larutan ungu menjadi biru.
4.      Hardness (ppm CaCO3) =  ml titran  X   N EDTA   X   1000
                                                            25 (ml sampel)
·         Clorida (Clˉ)
1.      Ambil 25 ml sampel, masukkan ke dalam Erlenmeyer
2.      Tambahkan 1 ml indikator K2Cr2O4 5%, titrasi dengan larutan standar AgNO3sampai TAT berupa warna menjadi coklat bata
3.      Ppm Clorida dalam sampel :
ml titrasi  X  N AgNO3  X  35,453  X  1000
                                    25 (ml sampel)
·         Ph
1.      Tuang sampel dalam beaker glass 50 ml
2.      Masukkan probe elektrode ke dalam sampel softener, tekan read pada alat pH meter,  hasil nilai kemudian akan muncul.
·         TDS
1.      Tuang sampel dalam beaker glass 50 ml
2.      Masukkan probe ke dalam sampel sampai lubang pada probe terendam seluruhnya, goyangkan agar udara di dalam probe keluar, tekan read pada alat TDS meter, hasil akan muncul.
Pengujian Boiler
Ambil 30 ml sampel boiler larutkan dengan aquadest 30 ml, lalu ambil masing-masing 25 ml untuk di cek Chlorine dan Hardnessnya.
Rumus perhitungan Chlorin:
= ml titran  X  1000  X  N AgNO3  X  35,453   X  2
25 (ml sampel)
Rumus perhitungan Hardness:
= ml titran  X  1000  X  N AgNO3  X  2
    25(ml sampel)

·         pH
Tuang sampel dalam beaker glass 50 ml. Masukkan probe elektrode ke dalam sampel softener, tekan read pada pH meter, hasil nilai kemudian akan muncul.
·         TDS
Tuang sampel dalam beaker glass 50 ml. Masukkan probe ke dalam sampel sampai lubang pada probe terendam seluruhnya, goyangkan agar udara di dalam probe keluar, tekan read pada TDS meter hasil akan muncul.

Mikrobiologi
Melakukan pengujian mikrobiologi terhadap air baku, proses produksi dan produk akhir galon, dan memberikan status sesuai hasil uji. Memerintahkan penanganan sumber air apabila hasil uji tidak memenuhi standard. Menginformasikan bagian Water Treatment dan produksi mengenai kualitas proses produksi untuk perbaikan sanitasi. Membuat laporan harian Mikrobiologi (F/QC/MB/01) dan laporan bulanan retur produk AMDK dari distributor. Adapun cara pengambilan sampel dan pengujian pada produk meliputi :
1.      Pengambilan Sampel Bahan Baku Air
-      Buka kran dan alirkan air selama 5 detik, tutup kran
-      Semprotkan alkohol 70% pada mulut kran dan bakar dengan api
-      Buka kran tangki, isi botol sampel dan tutup segera
2.      Produk Setengah Jadi
-      Buka kran yang bersangkutan dan alirkan air selama 5 detik, tutup kran
-      Semprotkan alkohol 70% pada mulut kran dan bakar dengan api
-      Buka kran, isi botol sampel dan tutup segera.
3.      Produk Jadi
-      Galon produk jadi dan galon stabilitas
Ambil sampel galon produk jadi dan galon stabilitas di ruang stabilitas.

4.      Pengujian Sampel
Dari sampel yang sudah diambil akan dilakukan pengujian meliputi:
1.      Uji Angka Lempeng Total (ALT)
2.      Uji Coliform dan Eschericia Coli
3.      Uji Jamur

v  Angka Lempeng Total ( ALT )
1.      Ambil 1 ml sampel dengan pipet steril, masukkan ke cawan petri steril.
2.      Tuangkan 12 – 15 ml media PCA (Plate Count Agar) yang telah dicairkan pada suhu kurang lebih 45oC goyangkan cawan petri hingga sampel tercampur rata dengan media.
3.      Diamkan hingga campuran tersebut menjadi agar.
4.      Masukkan cawan petri dengan posisi terbalik kedalam inkubator, inkubasikan pada suhu kurang lebih 36 oC selama 24 – 48 jam.
5.      Hitung koloni yang tumbuh pada setiap petri selama 48 jam.

v  Bakteri Coliform dan Eschericia Coli
1.      Ambil 1 ml sampel dengan pipet steril, masukkan ke cawan petri steril.
2.      Tuangkan 12 – 15 ml media EMBA (Eusine Methylene Blue Agar) yang telah dicairkan pada suhu kurang lebih 45oC goyangkan cawan petri hingga sampel tercampur rata dengan media.
3.      Diamkan hingga campuran tersebut menjadi agar.
4.      Masukkan cawan petri dengan posisi terbalik kedalam incubator, inkubasikan pada suhu 36 oC selama 24 – 48 jam.
5.      Hitung bakteri Coliform dan Eschericia Coli, warna koloni adalah merah muda.

v  Jamur menggunakan SDA (Sabouraud Dextrose Agar)
1.      Ambil 1 ml sampel dengan pipet steril, masukkan ke cawan petri steril.
2.      Tuangkan 12 – 15 ml media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) yang telah dicairkan pada suhu kurang lebih 45oC goyangkan cawan petri hingga sampel tercampur rata dengan media.
3.      Diamkan hingga campuran tersebut menjadi agar.
4.      Masukkan cawan petri dengan posisi terbalik kedalam incubator, inkubasikan pada suhu kurang lebih 22oC – 25oC selama 2 - 4 jam.
5.      Hitung koloni jamur yang tumbuh pada setiap petri selama 2 - 4 hari

5.      Swab dan Isolasi Udara
·         Swab test
Bakteri Coliform & Eschericia coli
1)        Siapkan tabung reaksi yang berisi air steril dan juga Cotton Buds yang juga telah disterilkan.
2)        Lakukan penggoresan pada alat-alat maupun yang digunakan yang akan dicek adanya mikrobiologi menggunakan Cotton Buds steril tadi. Lakukan penggoresan selama beberapa kali.
3)        Pindahkan Cotton Buds tadi dalam air steril yang ada dalam tabung reaksi, kemudian tutup kembali.
4)        Inokulasi sampel tersebut dalam ruang inokulasi yang telah dalam keadaan steril.
5)        Inkubasikan sampel tersebut, pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 jam (untuk Eschericia Coli, 48 jam untuk Angka Lempeng Total, dan 72 jam untuk Jamur).
6)        Hitung koloni yang tumbuh pada setiap cawan petri sesuai dengan identifikasi masing-masing jenisnya.
·         Isolasi Udara
1)      Media PCA (Plate Count Agar) dan SDA (Sabouraud Dextrose Agar) dibuka selama 30 menit pada tempat atau ruangan yang telah ditentukan.
2)      Inkubasikan PCA (Plate Count Agar) pada suhu kurang lebih 360C selama 2 hari dan SDA (Sabouraud Dextrose Agar) pada suhu 220C-250C selama 24 jam.
3)      Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada setiap petri.
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Indotirta Jaya Abadi hanyalah air yang mengandung ozon. Disini air sisa ozon dialirkan ke pipa pembuangan dan akan menuju selokan pada kondisi netral. Jadi tidak berbahaya untuk lingkungan. Sementara untuk air sisa Chemical cucian dan pembilasan juga tidak berbahaya bagi lingkungan, karena pada saat dilakukan pembuangan konsentrasi sudah menurun (rendah)  sehingga tidak perlu pengolahan yang terlalu spesifik. Selain itu, air ozon dan sisa Chemical bilasan dan cucian akan tercampur dengan air yang mengalir pada selokan. Untuk Bahan kemas dan pembantu yaitu galon dan tutup. Untuk galon jika pecah akan diretur kembali ke supplier. Sedang untuk tutup dilakukan daur ulang oleh supplier.
Standar untuk karyawan bagian produksi adalah lulusan SLTA (SMK/SMA) atau sederajat. Sedangkan standar untur Supervisor adalah D3.
PT Indotirta Jaya Abadi adalah salah satu industri yang memproduksi berbagai macam produk air minum, antara lain AMDK (Aguaria dan Sega), produk minuman dari teh (Indoteh Crown dan Indoteh Fruit), Sega Fruit, Fast Tea, teh Echo, dan Ikhlas (sudah tidak diproduksi). Hingga saat ini PT Indotirta Jaya Abadi telah mendistribusikan produk-produk di pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Timor timur. Serta didukung oleh kekuatan distribusi lebih dari 60 cabang tersebar diseluruh indonesia.
PT. Indotirta Jaya Abadi memiliki agen-agen yang tersebar di kota-kota seluruh Indonesia. Produk di kirim menggunakan armada-armada truk pengangkut ke agen-agen yang selanjutnya akan di kirim ke warung-warung pemasaran.